Hoteldanwisata.com – Indonesia menyimpan potensi wisata alam yang sangat indah dan sayang untuk Anda lewatkan, yaitu Kepulauan Derawan. Kepulauan Derawan ini terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Pulau ini merupakan tempat wisata favorit dan populer di Kalimantan. Terdapat 4 pulau yang indah di kepulauan tersebut, yaitu Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.
Hal Menarik di Kepulauan Derawan
Pulau Derawan memiliki Pantai yang indah dengan pasir putih yang bersih serta panorama hamparan pohon kelapa disekelilingnya. Pulau ini juga memiliki hutan kecil ditengah-tengahnya dan merupakan habitat bagi bermacam jenis flora dan fauna.
Selain itu, Anda dapat menikmati keindahan panorama bawah laut di Taman Bawah Laut. Di sini Anda akan menjumpai beraneka macam biota laut seperti cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan scorpion (scorpionfishes).
Pada batu karang di kedalaman 10 meter, terdapat karang yang dikenal sebagai Blue Trigger Wall karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes).
Dr. Carden Wallace dari Museum Tropis Queensland, Australia pernah meneliti kekayaan laut di Pulau Derawan dan menjumpai lebih dari 50 jenis Arcropora (hewan laut) dalam satu terumbu karang. Tak heran, jika Pulau Derawan terkenal sebagai urutan ke 3 teratas di dunia sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf Internasional, serta merupakan destinasi favorit para penyelam kelas dunia.
Terumbu karang di kepulauan derawan tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong yang ada di kepulauan derawan. Gosong-gosong yang ada di kepulauan ini diantaranya gosong pulau panjang, gosong masimbung, gosong buliulin, gosong pinaka, gosong tababinga dan gosong muaras.
Saat Anda berada di ujung jembatan kayu yang mengarah ke laut, Anda dapat melihat penyu-penyu hijau yang melintas di permukaan air yang jernih. Penyu-penyu tersebut juga akan menemani Anda saat menyelam.
Sesekali penyu-penyu tersebut nampak berkeliaran di sekitar cottage yang berada di pesisir pulau. Saat malam tiba, beberapa penyu naik ke darat dan bertelur di sana.
Anda juga dapat menjelajahi ke 3 pulau lainnya, yaitu Pulau Maratua, Sangalaki, dan Kakaban. Di Pulau Maratua, Anda dapat menikmati suasana liburan yang lebih privasi.
Suasana di Pulau Maratua relatif lebih sepi dan tenang karena letak Pulau Maratua yang merupakan pulau terluar di Indonesia dan berada di perairan Sulawesi yang berdekatan dengan perbatasan Malaysia.
Namun, sesampainya Anda di sana, semua itu akan terbayarkan dengan panorama pantai dan bawah lautnya yang sangat indah. Spot-spot menyelam yang “ditawarkan” di Pulau Maratua cukup banyak, meski harga yang ditawarkan cukup tinggi. Tetapi itu bukan masalah bagi Anda para penggila diving dan memiliki dana lebih.
Anda juga dapat menjumpai ikan Pari Manta di Pulau Sangalaki. Jika Anda beruntung, Anda juga dapat menjumpai ikan Pari Hitam dengan lebar bentang sayap sekitar 6 meter. Sedangkan di Pulau Kakaban, Anda akan menjumpai keunikan di pulau ini yaitu Danau Kakaban.
Danau Kakaban disebut unik karena merupakan danau yang terbentu karena air laut yang ‘terperangkap’ di Pulau Kakaban, ditambah dengan air dari dalam tanah dan air hujan sejak 2 juta tahun lalu. Danau ini merupakan danau prasejarah, yaitu zaman peralihan Holosin.
Karena perubahan dan evolusi yang cukup lama oleh air hujan dan air tanah, air danau ini kemudian menjadi lebih tawar dibandingkan laut yang ada di sekitarnya.
Perubahan tersebut berdampak langsung terhadap satwa yang ada di dalam danau tersebut, seperti misalnya ubur-ubur yang mengalami keterbatasan makanan, akhirnya beradaptasi dengan melakukan simbiosis mutualisme dengan algae. Algae adalah penghasil makanan bagi ubur-ubur dan harus memasak makanan dengan bantuan sinar matahari (fotosintesis).
Ubur-ubur tersebut menempatkan algae pada kakinya, karena algae membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Ubur-ubur ini akhirnya berjalan terbalik dengan kaki di atas dan kepala di bawah dan Ubur-ubur ini pun tidak akan menyengat jika Anda dekati.
Keunikan inilah yang membuat Pulau Kakaban menjadi daya tarik wisatawan, terutama para peneliti dan ilmuwan yang ingin mengetahui evolusi terhadap tingkah laku ubur-ubur tersebut.
Di dunia, hanya ada 2 tempat seperti ini. Yaitu di Danau Ubur-ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik dan tentu saja di Danau Kakaban itu sendiri. Dengan demikian Pulau Kakaban merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang mempunyai danau di tengahnya.
Cara Menuju ke Kepulauan Derawan
Bagi Anda yang berdomisili dari luar Kalimantan, Anda bisa naik pesawat menuju ke Kota Berau. Dari Berau, lanjutkan perjalanan Anda menuju ke Tanjung Batu menggunakan Angkutan Umum. Lama waktu yang ditempuh dari Berau ke Tanjung Batu sekitar 2 jam.
Sesampainya di Tanjung Batu, Anda lanjutkan ke dermaga. Di dermaga ini Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan speedboat yang menuju ke Pulau Derawan. Waktu yang ditempuh dari dermaga Tanjung Batu ke Pulau Derawan adalah sekitar 45 menit.